The Lost World Castle Tempat Wisata Nge-Hits di Jogja
The Lost World Castle , Jogja memang tidak jarang kali asyik. Wisatanya juga semakin berkembang. Setelah wisata Tebing Breksi yang masih nge-hits itu, The Lost World Castle digadang-gadang menjadi tujuan favorit wisata jogja terbaru. Tempat wisata ini biasanya disangka sebagai waterboom sebenarnya bukan. The Lost World Castle sebetulnya termasuk obyek wisata pendidikan yang menjanjikan tidak sedikit informasi dan pengetahuan untuk pengunjung nantinya.
The Lost World Castle Jogja
Keunikan Nama dan Arsitekturnya
Tidak mengherankan bila tempat wisata ini cepat menjadi familiar dan viral di media sosial. Bentuk bangunan atau arsitekturnya memang unik. Dari luar, bentuknya memang laksana kastil, cocok dengan namanya. Banyak yang bilang The Lost World Castle serupa sekali dengan Benteng Takeshi yang terdapat di acara reality show familiar dari Jepang itu. Beberapa orang pun menyebut bangunan ini serupa dengan The Great Wall atau tembok besar dari Cina. Bangunan The Lost World Castle memang mempunyai tembok berwarna kelabu yang tinggi dengan pos-pos penjagaan setiap sejumlah meternya. Mirip laksana benteng sebelum menginjak wilayah kerajaan atau perumahan istana. Ide format bangunan ini mesti dinyatakan cerdas secara komersial sebab sukses unik perhatian pengunjung bahkan sebelum lokasi ini sah dibuka.
The Lost World Castle di bina di atas lahan seluas 1,3 hektar di desa Kepuharjo. Daerah ini pernah hangus dilalap erupsi Gunung Merapi sejumlah tahun yang lalu. Seolah-olah hendak mengingatkan bakal dahsyatnya bencana tersebut, lokasi ini dinamakan sebagai The Lost World atau dunia yang telah hilang.
Ada Apa Aja di Dalam The Lost World Castle?
Seperti sudah dilafalkan tadi, The Lost World Castle ditujukan untuk menyerahkan wisata pendidikan kepada pengunjung. Saat ini, proses pembangunan belum sepenuhnya selesai. Walaupun sudah dilangsungkan selama satu tahun, pihak pengelola mengklarifikasi bahwa masih tidak sedikit bagian yang belum di bina dan prosesnya masih paling panjang. Yang dapat dinikmati ketika ini baru bangunan yang serupa benteng tadi menyeluruh dengan pelatarannya yang paling luas. FYI Bangunan benteng di The Lost World Castle dapat dinaiki dan dijadikan tempat potret yang keren.
Tempat ini pun mempunyai obyek yang serupa dengan Stonehenge di Inggris, menyeluruh dengan tiruan bebatuan zaman megalitikum yang ditata melingkar. Pengunjung ternyata dapat mengambil potret di lokasi ini dari sudut tidak biasa yakni dari atas. Salah satu potret viral di tempat ini menunjukkan sejumlah pengunjung yang sengaja istirahat telentang dengan posisi melingkar menyesuaikan pengaturan bebatuan tadi. Sangat instagrammable! Sayangnya, belum terdapat yang lainnya. Rencananya, masih ada tidak sedikit obyek beda yang bakal dibangun menyeluruh dengan artefak erupsi Gunung Merapi yang bakal menjadi unsur dalam paket wisata merapi yang ditawarkan.
Harga Tiket masuk The Lost World Castle
Ternyata, The Lost World Castle telah soft opening semenjak tanggal 19 Januari lalu. Tadinya, lokasi ini tersingkap begitu saja guna umum. Pengunjung belum diminta untuk menunaikan tiket masuk pada ketika itu. Setelah soft opening, pengunjung telah mulai menunaikan tiket masuk walaupun masih dengan harga diskon. Menurut penjelasan yang tercantum pada tiket, harga tiket masuk sebenarnya ialah Rp 60.000,00 per orang. Namun sekitar masa soft opening, pengunjung mendapat diskon sampai 75% sehingga melulu perlu menunaikan Rp 15.000,00 per orang. Dibandingkan dengan mayoritas tempat wisata di Yogyakarta lainnya, harga tiket ini tergolong mahal. Semoga saja fasilitasnya sama menariknya nanti.
Selain ongkos tiket, pengunjung The Lost World Castle pun perlu menunaikan retribusi sebesar Rp 6.000,00 dan parkir Rp 2.000,00. Kalau-kalau kemalaman dan mesti menginap, pengunjung dapat mencari penginapan terdekat dengan tarif selama Rp 50.000,00 per malam. Karena belum berlalu dibangun, belum terdapat restoran atau kafe kecil di tempat wisata.
Tips guna Pengunjung The Lost World Castle
Kalau hendak mencoba datang ke lokasi ini guna foto-foto, gunakan sejumlah tips di bawah ini:
Waktu yang tepat untuk mengunjungi tempat ini ialah pada pagi atau senja hari. Pada jam-jam ini, cuaca di dekat lokasi wisata lumayan sejuk dan teduh. Lokasi wisata pun belum tidak sedikit ditanami pohon. Oleh sebab itu, paling tidak dianjurkan untuk datang pada siang hari. Cuacanya sudah paling panas dan kering, dan tidak ada lokasi berteduh. Kebanyakan pengunjung yang ialah anak muda memilih guna datang pada senja hari seklaigus menantikan dan merasakan sunset. Romantis sekali.
Kenakan alas kaki dan pakaian yang nyaman. Karena lokasi ini akan menyuruh pengunjung untuk tidak sedikit berjalan-jalan dan naik turun tangga, sepatu highheel jelas akan paling menyiksa. Di samping itu, kenakan pakaian yang lumayan tertutup supaya tidak gosong tetapi lumayan menyerap keringat.
Jangan lupa membawa bekal minuman dan snack sendiri sebab di lokasi ini masih jarang pedagang. Di samping itu, tidak boleh lupa membawa paying kalau-kalau cuaca seketika panas.
Kalau hendak hunting foto, tidak boleh lupa membawa peralatan yang diperlukan. Kalau datang bareng teman-teman, minimal bawalah tongsis supaya bisa update di Instagram.
Lokasi The Lost World Castle
Sempat disingggung di atas, lokasi wisata ini berada di area wisata sleman Desa Kepuharjo yang sempat berakhir dilalap erupsi Gunung Merapi sejumlah tahun lalu, tepatnya di Dusun Petung, Desa Kepuharjo, Cangkringan, Sleman. Lokasinya memang lumayan jauh dari pusat kota dan berada tepat di lereng Gunung Merapi. Tetapi sebenarnya, lokasinya tidak jauh dari tempat wisata Kaliadem yang tidak kalah populernya dan Merapi Golf. Yang mengejutkan lagi, The Lost World Castle ternyata telah terdeteksi di Google Map, jadi tidak susah mengejar rute ke sana.
Rute Menuju The Lost World Castle
Walaupun jauh, rute mengarah ke The Lost World Castle simpel saja. Dari mana saja di Yogyakarta, kita lumayan menuju Jalan Kaliurang dan terus berlangsung ke arah Utara, atau ke arah Gunung Merapi bila tidak tahu arah mata angin. Dari Jalan Kaliurang, anda tinggal mengekor petunjuk untuk mengarah ke Kaliadem. Setelah itu, anda melanjutkan perjalanan melewati Jalan Bebeng hingga ke kopi merapi. Setelah melalui Kopi Merapi, perjalanan dilanjutkan ke arah Timur. Tidak lama, bangunan berbentuk benteng ini bakal terlihat dari kejauhan. Pengunjung dapat naik kendaraan umum laksana bis dan angkot, namun akan lebih leluasa membawa kendaraan individu seperti motor yang lebih lincah dan cepat.
0 Komentar